Saraf terjepit atau radikulopati terjadi ketika jaringan di sekitar saraf, seperti tulang, otot, tendon, dan tulang rawan memberikan terlalu banyak tekanan pada suatu area saraf.
Melansir Healthline, komplikasi saraf terjepit yang dapat terjadi adalah sindrom cauda equina.
Gejalanya berupa lemah pada kedua tungkai, tidak dapat merasakan sentuhan, dan tidak bisa menahan atau mengontrol buang air.
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab saraf terjepit atau HNP, di antaranya: Melansir laman Medicine Net, gejala yang paling umum dari saraf terjepit yakni sensasi kesemutan.
Kesemutan bisa disertai dengan mati rasa.
Tak jarang pula nyeri dapat menyertai sensasi kesemutan dan sering digambarkan seperti kejutan listrik.
Beberapa penderita terkadang mengalami sensasi terbakar di daerah yang terkena.
Bila cedera terjadi di sekitar saraf tulang belakang, ujung saraf dapat tertekan atau terjepit, sehingga dapat timbul gejala nyeri, otot yang melemah dan hilangnya sensasi di bagian tubuh tertentu.
Gejala bergantung pada bagian saraf yang terjepit.
Biasanya dapat berupa: Melansir dari WebMD, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk gejala berakhir dapat bervariasi dari orang ke orang.
Perawatan bervariasi ini tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab kompresi saraf.
Anda mungkin menemukan manfaat dari hanya mengistirahatkan area yang cedera dan dengan menghindari aktivitas apa pun yang cenderung memperburuk gejala Anda.
Dalam banyak kasus, hanya itu yang perlu Anda lakukan.
Menurut laman Cleveland Clinic, pengobatan saraf terjepit bisa dilakukan menggunakan metode non-bedah dan bedah, tergantung dari tingkat keparahannya.
Pengobatan non-bedah bisa dengan melakukan cara sebagai berikut.
1.
Tingkatkan waktu istirahat Dalam banyak kasus, istirahat cukup mampu menyembuhkan saraf terjepit secara alami dalam kurun waktu beberapa hari atau minggu.
2.
Kompres dengan es atau air hangat Mengompres dengan es maupun air hangat.
Anda dapat mengompres area yang terasa sakit menggunakan air es maupun air hangat secara berulang untuk mengurangi rasa nyeri.
3.
Obat pereda nyeri Menggunakan obat pereda nyeri.
Anda bisa menggunakan obat acetaminophen, antiinflamasi nonsteroid, ibuprofen maupun naproxen yang dijual bebas untuk mengurangi gejala nyeri atau sakit.
4.
Terapi fisik Perenggangan dan olahraga ringan dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf dan membantu meredakan nyeri ringan.
Anda bisa lakukan konsultasi dengan tarapis untuk menemukan metoda atau gerakan yang sesuai jenis saraf terjepit yang dialami.
Sementara itu, pengobatan medis dengan jalan bedah atau operasi bisa dilakukan saat perawatan non-bedah tidak mengurangi tekanan pada saraf, metodenya berupa: Dilansir dari Mayoclinic, guna mencegah saraf terjepit, Anda bisa melakukan posisi yang benar, baik saat menyilangkan kaki maupun berbaring, dan tidak berada di posisi yang sama dalam waktu lama.
Rutin melakukan latihan kekuatan dan fleksibilitas tubuh, membatasi aktivitas berulang, mendapatkan waktu istirahat yang cukup, dan mempertahankan berat badan ideal.
IDRIS BOUFAKAR