Desember 13, 2024
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Deddy Pranowo mengatakan, peluang besar bagi Yogya ketika memiliki rute penerbangan langsung YIA-Perth itu.

Kalangan pelaku usaha wisata di wilayah Yogyakarta mendorong adanya penambahan rute penerbangan internasional baru di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).

Salah satu rute penerbangan baru yang diharapkan segera dibuka itu yakni rute menuju Perth, Australia.

“Jalur Bandara YIA-Perth ini sangat potensial bagi sektor pariwisata Yogya di tengah tren turis asing gencar mencari opsi destinasi selain Bali,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DI Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono, 1 September 2022.

Saat ini, berdasarkan informasi yang diperoleh PHRI DIY dari sejawat organisasinya di Bali, lama tinggal wisatawan asing di Yogya kini sudah lebih tinggi dibanding Bali.

“Terutama saat Covid-19 mulai melandai, turis asing dari berbagai negara khususnya Australia, mulai menyambangi Yogyakarta lagi walaupun angkanya belum setinggi sebelum pandemi, maka butuh pengungkit lewat jalur baru ini,” kata Deddy.

Deddy menuturkan, kunjungan turis manca pasca pandemi ini memamg masih dominan dari Eropa dan Jepang.

“Nah, jalur YIA-Perth itu akan jadi peluang, karena jaraknya yang relatif lebih dekat, hanya sekitar tiga jam,” kata dia.

Pascapandemi, kata Deddy, okupansi turis manca di Yogyakarta baru 15-25 persen.

Sebelum pandemi angka itu berkisar 30-50 persen.

Deddy mengatakan, peluang besar bagi Yogya ketika memiliki rute penerbangan langsung YIA-Perth itu.

Apalagi dengan kawasan ekonomi khusus pariwisata Candi Borobudur, Prambanan serta berbagai destinasi alam dan budaya di Yogya.

Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) DIY Arif Effendi mengatakan belakangan ini lembaganya telah mengusulkan wacana penambahan sejumlah rute penerbangan internasional termasuk YIA-Perth itu.

Penambahan rute tersebut juga mengarah ke beberapa negara tujuan, seperti Singapura, Malaysia dan Turki di perbatasan Eropa.

“Penambahan rute internasional ini perlu untuk merealisasikan pemulihan ekonomi berbasis TTI (trade tourism and investment),” kata dia.

Perth, kata Arif, merupakan wilayah Australia yang terdekat dengan YIA sehingga jarak tempuhnya melalui jalur udara hanya sekitar tiga jam saja.

“Ini peluang bagi YIA untuk jadi transit penerbangan dari Malaysia dan Singapura ke Perth, atau sebaliknya, karena adanya direct flight dari YIA ke Malaysia dan Singapura,” kata dia.

Apalagi, fasilitas airport YIA sangat lengkap sehingga dapat menunjang penerbangan langsung ke Perth.

Menurutnya, fasilitas ini sudah memadai untuk melayani gelombang penumpang dari mancanegara, serta kargo UMKM, atau industri.

“Selain itu, rute YIA- Perth sangat potensial karena ada lebih dari 20 ribu diaspora Indonesia yang tinggal di Perth dan lebih dari 150 ribu WNI di seluruh Australia,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *