
Investasi mempunyai banyak sekali pilihan yang tersedia termasuk yang terkenal disarankan untuk pemula adalah reksadana. Investasi reksadana merupakan cara investasi mengumpulkan uang menjadi aset dan dikelola oleh manajer investasi. keunggulan investasi reksadana ada banyak macamnya mulai dari mempunyai saham yang dapat dibeli dari dana yang kecil, tidak perlu untuk mempunyai pengetahuan yang dalam dengan risiko investasi yang minim, dan juga efisiensi waktunya karena dikelola secara profesional oleh manajer investasi.
Walaupun mempunyai banyak keuntungan yang bisa didapatkan, di mana untuk mulai berinvestasi reksadana hanya membutuhkan dana dari 100 ribu saja. Investasi reksadana seperti jenis lainnya juga mempunyai resiko yang bisa terjadi. Anda perlu mengenai resiko tersebut yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kerugian ke depan, sehingga berinvestasi reksadana yang dilakukan bisa mendapatkan hasil yang menguntungkan. Untuk beberapa jenis resiko yang bisa dialami saat memilih investasi reksadana adalah berikut ini :
Return yang Tidak Pasti
Resiko pertama yang bisa dikenali ketika akan mengambil jenis investasi reksadana adalah returnnya yang tidak pasti. Perlu diketahui bahwa jenis reksadana merupakan investasi yang mempunyai resiko minim, akan tetapi begitu juga dengan keuntungan yang didapatkan. Hal tersebut membuat pengembalian yang didapatkan tidak pasti. Di mana apabila investor mengambil dananya secara bersamaan, hal tersebut akan membuat pengembalian yang tidak didapatkan.
Adanya resiko investor yang bisa menarik dananya bersamaan tersebut bisa dihindari sehingga tidak terjadi return tidak pasti. Setiap bank mempunyai aturan mengenai batas maksimal pencairan dana yang dilakukan, sehingga akan bisa menjaga return tetap bisa diberikan. Resiko return selain tidak pasti tersebut juga dari besar yang didapatkan lebih rendah karena mempunyai resiko yang lebih minim dibandingkan investasi lainnya.
Risiko Likuiditas
Resiko selanjutnya yang perlu dikenali dan dipelajari ketika memilih investasi reksadana adalah likuiditas yang bisa terjadi. Anda dapat untuk membuat likuiditas yang bermasalah ketika memilih jenis investasi reksadana saham, pendapatan tetap, dan juga pasar uang. Resiko tersebut bisa terjadi ketika adanya kondisi bank yang tidak bisa untuk memenuhi penarikan uang yang diminta oleh investor.
Hal tersebut membuat investor akan lebih lama untuk menerima penarikan dana yang dilakukan terutama ketika dilakukan dalam waktu bersama-sama dan dalam jumlah besar, sehingga dapat membuat resiko likuiditas karena bank yang tidak mampu untuk memenuhi permintaan penarikan dana investasi yang diinginkan. Anda baru bisa mendapatkan penarikan uang yang dilakukan dan diurus oleh manajer investasi maksimalnya 7 hari setelah pengajuan disesuaikan dengan undang-undang.
Wanprestasi
Anda juga perlu mengetahui mengenai risiko investasi reksadana lainnya yaitu terjadinya wanprestasi. Resiko tersebut bisa terjadi ketika mengalami gagal bayar ketika melakukan penarikan reksadana pendapatan tetap, saham, dan juga pasar uang. Penarikan yang dilakukan lewat manajer investasi akan bisa gagal untuk melakukan tugasnya, sehingga rekan usaha yang dipunyai oleh manajer investasi tersebut akan bisa melakukan wansprestasi. Oleh karena itulah penting sekali memilih manajer investasi yang berpengalaman sehingga bisa memilih rekan usaha seperti pialang, bank kustodian, dan juga agen penjual efek reksadana yang aman dan berpengalaman.
Resiko Masalah Ekonomi dan Politik
Resiko terakhir yang juga terjadi adalah dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan politik yang terjadi. Investasi yang akan dilakukan tentunya terdampak dari apa yang terjadi di dalam negeri, sehingga juga berpengaruh pada investasi reksadana yang didapatkan. Apabila ada aturan terkait investasi akan membuat adaptasi yang perlu dilakukan sehingga hal tersebut juga membuat nilai investasi yang menjadi tidak stabil. Hal tersebut utamanya perlu diperhatikan ketika Anda memilih jenis investasi pasar uang, saham, dan juga pendapatan tetap.
Untuk menghindari risiko investasi reksadana yang merugikan, pastikan melakukan diversifikasi yang tepat sehingga bisa mengamankan return atau keuntungan yang didapatkan. Jangan lupa juga untuk membeli produk investasi reksadana di tempat yang aman, salah satu rekomendasi terbaik dan aman adalah lewat bank BCA. Anda bisa memilih produk investasi reksadana yang dikelola oleh MI yang berpengalaman dan profesional dari bank BCA, sehingga bisa menghindari resiko kerugian ketika masih menjadi investor baru. Klik https://www.bca.co.id/id/Individu/produk/Investasi-dan-Asuransi/Profil-Resiko-Investasi untuk informasi selengkapnya.